TEORI TERBENTUKNYA TATA SURYA

Tata Surya
Terdapat beberapa teori yang saya ketahui tentang terbentuknya tata surya. saat saya mencari hal itu saya menemukan setidaknya ada 7 hal atau 7 teori tentang terbentuknya tata surya. antara lain : TEORI KABUT, TEORY PLANETESIMAL, TEORY BINTANG KEMBAR, TEORY PASANG SURUT, TEORY AWAN DEBU(PROTO PLANET),TEORI LEDAKAN HEBAT DAN TEORI KEADAAN TETAP.

TEORI KABUT

Teori Kabut disebut juga Teori Nebula.Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kart dan Simon de Laplace.Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut.Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya.penyusutan berlanjut dan terbentuk matahari di pusat cakram.Cakram berotasi lebih cepat sehinggabagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan.Kemudian bahan dalam gelang-gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.

TEORI PLANETESIMAL



Teori Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton.Menurut teori ini,Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak di langit.Suatu ketika bintang berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang dekat.Karena jarak yang dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari(mirip lidah raksasa) tertarik ke arah bintaang tersebut.Saat bintang menjauh, lidah raksasa itu sebagian jatuh ke Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau planetesimal.Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam orbit mengitari Matahari.Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang lebih kecil dan akhirnya menjadi planet.

TEORI BINTANG KEMBAR

Menurut Teori Bintang Kembar,dahulu Matahari merupakan bintang kembar kemudian bintang kembarannya meledak menjadi kepingan-kepingan.Karena pengaruh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak(Matahari),maka kepingan-kepingan itu bergerak mengitari bintang tersebut dan menjadi planet-planet.

TEORI PASANG SURUT

Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.

Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys.Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.

TEORI AWAN DEBU(PROTO PLANET)



Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian membeku menjadi planet dan satelit.


TEORI LEDAKAN HEBAT



Berbagai teori tentang jagat raya membentuk suatu bidang studi yang dikenal sebagai kosmologi Einstein adalah ahli kosmologi modern pertama. Tahun 1915 ia menyempurnakan teori umumnya tentang relativitas, yang kemudian diterapkan pada pendistribusian zat diruang angkasa. Pada tahun 1917 ditemukan bahwa ada massa bahan yang hampir seragam dimana keseimbangannya tak tertentu antara kekuatan gaya gravitasi dan kekuatan dorong kosmis lain yang tidak dikenal. Pada tahun 1922 seorang ahli fisika Rusia berhasil memecahkan soal itu dengan cara lain. Ia mengatakan bahwa kekuatan tolak tidak berperan, bahkan jagat raya terus meluas dan seluruh partikel bergerak saling menjauh dengan kecepatan tinggi. Sebab dengan kekuatan tarik gravitasi, perluasan itu semakin melambat. Dalam model pembentukan jagat raya perluasan dimulai dengan sebuah ledakan “hebat”.


Teori ledakan hebat sebetulnya berlawanan dengan pengetahuan astronomi zaman sekarang. Pada tahun 1929 Edwin Hubble, ahli astronomi dan observatorium mount Wilson, mengemukakan bahwa berbagai galaksi yang telah diamatnya sebenarnya menjauhi kita dengan kecepatan sampai beberapa ribu kilometer perdetik. Galaksi – galaksi itu secara sendiri mengarungi angkasa raya seperti partikel yang bergerak mengarungi ruang angkasa.


TEORI KEADAAN TETAP


Ahli astronomi Inggris Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika inggris mengajukan teori keadaan tetap yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa – asas kosmologi – tetapi tidak berubah dalam waktu – asas kosmologi yang sempurna. Teori keadaan tetap berlawanan dengan teori ledakan hebat. Dalam teori ledakan hebat ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaan tetap harus diterima anggapan zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa diantara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Para ahli astronomi mengatakan bahwa zat baru itu ialah hydrogen yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.

Ilustrasi gambar teori keadaan tetap

Pembentukan zat di ruang angkasa yang kosong itu diterima dengan ragu – ragu oleh para ahli, sebab hal ini rupanya melanggar salah satu hokum fisika yaitu hokum kekalan zat . “Zat tidak dapat diciptakan atau dihilangkan tetapi hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi energi”